Copywriter vs Content Writer: Panduan Lengkap Buat Fripipel yang Mau Jago Bikin Tulisan

Surabaya, StartFriday.Asia - Pernah nggak sih fripipel bingung bedain antara copywriter dan content writer?  Dua profesi ini sering dianggap sama, padahal punya peran yang berbeda tapi saling melengkapi. Apalagi di era digital sekarang, kemampuan bikin tulisan yang bisa ngena ke audiens jadi senjata utama buat brand. Dari storytelling, caption, sampai bikin content plan, semua itu bagian dari strategi supaya pesan bisa sampai dengan tepat.

Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas istilah-istilah penting seputar copywriting dan content writing yang sering banget dicari di Google. Jadi kalau fripipel lagi cari bekal buat bikin konten, bisa langsung paham tanpa ribet.

Apa itu Copywriter dan Content Writer?

  • Copywriter: fokus bikin tulisan persuasif yang bisa menggerakkan orang buat action. Misalnya: beli produk, daftar layanan, atau klik link tertentu.

  • Content Writer: lebih banyak mengolah artikel, blog, atau konten informatif yang bikin audiens betah baca dan merasa dekat dengan brand.

Keduanya sama-sama penting. Copywriter itu “salesman” lewat tulisan, sedangkan content writer lebih mirip “storyteller” yang bangun kedekatan lewat konten.

Istilah-Istilah Penting yang Harus Fripipel Tahu

Biar nggak bingung, yuk kita bedah beberapa istilah keren yang sering dipakai para copywriter dan content writer.

  • ACCA & AIDA

formula klasik copywriting buat narik perhatian, bikin penasaran, sampai akhirnya audiens mau bertindak.

  • Advertorial & Blogging

 tulisan panjang yang bentuknya artikel tapi tujuannya promosi. Cocok buat branding yang lebih halus.

  • Body Copy, Headline, Sub Headline

bagian utama dari sebuah tulisan. Headline itu judul yang catchy, sub headline jadi penjelas, dan body copy adalah isinya.

  • Call to Action (CTA)

ajakan langsung yang mengarahkan audiens, misalnya “Coba sekarang!” atau “Daftar gratis hari ini.”

  • Clickbait & Hook

 teknik buat narik perhatian, tapi hati-hati ya, jangan sampai bikin audiens kecewa.

  • Tone of Voice

gaya bahasa khas brand. Formal, santai, atau penuh humor, semuanya tergantung karakter brand.

  • Storytelling

gaya menulis seolah bercerita, bikin audiens merasa lebih dekat.

  • USP (Unique Selling Point)

hal unik yang bikin produk/layanan fripipel beda dari kompetitor.

  • Pain Point

 masalah yang dirasakan audiens dan bisa jadi peluang besar buat brand.

  • Proofreading & Rewrite

proses penting biar tulisan rapi, bebas typo, dan tetap segar kalau di-update.

Masih banyak lagi seperti brainstorming, caption, microcontent, sampai pitch deck yang jadi senjata penulis profesional. Intinya, semua istilah ini bukan sekadar jargon, tapi bekal nyata biar tulisan punya impact.

Kenapa Penting Buat Fripipel?

Karena di dunia digital, tulisan itu aset. Bukan cuma soal kata-kata manis, tapi juga strategi. Dari soft selling yang halus, hard selling yang to the point, sampai formula PAS (Problem – Agitate – Solution) yang terbukti efektif, semua bisa dipakai sesuai kebutuhan brand fripipel.

Dengan paham istilah-istilah ini, fripipel bisa lebih percaya diri bikin konten yang bukan hanya enak dibaca, tapi juga SEO-friendly, menjangkau audiens lebih luas, dan tentunya memperkuat brand positioning.

Jadi, siap jadi fripipel yang nggak cuma jago nulis, tapi juga ngerti strategi di balik setiap kata? Mulai dari copywriter yang bisa bikin pembaca langsung klik tombol “beli”, sampai content writer yang bisa bikin artikel panjang jadi asik dibaca.

Kalau sudah paham bedanya, yuk praktikkan semua istilah tadi dalam proyek fripipel. Karena kata-kata yang tepat bisa jadi investasi terbaik buat masa depan brand.

 Baca juga : Temukan Produk Apple Impianmu di Digimap Partner Resmi

Strategi Branding pada bisnis dan brandpreneur menjadi bagian yang harus diketahui dengan baik oleh pelaku bisnis. Jika salah informasi terkait branding, bisa berakibat fatal bagi sebuah brand.

Oleh karena itu, Start Friday Asia Brand & Business Strategy Consulting tidak mau sembarangan dengan informasi ini. Makanya, di bagian bawah bisa melihat bahwa artikel ini sudah ditinjau oleh brand consultant.

Dengan begitu, maka start friday asia sudah menawarkan konsep E-E-A-T pada artikel ini. Experience dan expertise dari pelaku usaha dan brandpreneur, otoritas website pun sudah tidak diragukan lagi dan tingkat kepercayaan user terhadap website ini juga sudah tinggi.

Previous
Previous

Sambal Jawara Perjalanan Pedasnya Menjadi Favorit Pecinta Rasa

Next
Next

Keistimewaan ASUS yang Tetap Eksis di Era Modern