Personal Branding Susanto Djaja Presiden Direktur Metrodata Electronics

Metrodata & Rekor Laba yang Konsisten

Surabaya, StartFriday.Asia - PT Metrodata Electronics Tbk adalah satu-satunya perusahaan teknologi dalam daftar Fortune Indonesia 100 yang berhasil meraih laba pada 2023. Emiten berkode MTDL ini mencatatkan laba bersih Rp650,77 miliar di tahun tersebut—naik 12,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kerennya lagi, performa Metrodata stabil bahkan saat banyak bisnis teknologi lain goyah akibat pandemi. Masuk 2024, laporan paruh pertama pun masih solid: laba Rp276,05 miliar, naik 1,76%.

Konsistensi ini memberi pesan kuat tentang tingkat efisiensi operasional perusahaan. Metrodata tidak hanya mengandalkan pasar yang tumbuh natural, tetapi mampu mengeksekusi strategi finansial dan teknologi secara seimbang. Dengan tingkat permintaan digital yang terus meningkat, Metrodata kini berada di posisi ideal untuk memimpin pasar teknologi lokal secara lebih luas. Tentu untuk bisa berada di posisi ini, tentu campur tangan Susanto Djaja tidak luput menjadi sorotan.

Sosok di Balik Kemudi: Susanto Djaja

Nama Susanto Djaja jadi figur sentral yang membawa Metrodata terus naik kelas. Menariknya, Susanto bukan lulusan IT. Ia menyelesaikan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Pelita Harapan pada 2005. Tapi di balik ketidakselarasan akademik itu, justru ada keunggulan unik: Susanto Djaja punya cara pandang bisnis yang luas, strategis, dan jauh dari bias teknis.

Kombinasi antara perspektif hukum bisnis dan visi manajemen membuat Susanto Djaja mampu membaca arah kompetisi dengan lebih tenang. Ia paham bagaimana mengolah struktur organisasi, mengelola keuangan perusahaan, hingga menciptakan budaya kerja yang menghargai inovasi. Hal ini mendukung Metrodata untuk tidak hanya fokus pada produk, tapi juga pada value jangka panjang.

Baca Juga: Personal Branding Ario Bayu Wicaksono, Aktor yang Menjadikan Hidup sebagai Laboratorium

Distribusi yang Jadi Mesin Uang Utama

Personal Branding Susanto Djaja

Unit distribusi perangkat teknologi informasi masih jadi tulang punggung pendapatan Metrodata. Segmen ini memberi kontribusi paling besar karena demand untuk perangkat digital di Indonesia terus naik—mulai dari laptop, storage, sampai jaringan cloud. Jaringan distribusi yang luas serta hubungan erat dengan brand global memperkuat posisi mereka sebagai pemain besar, hal ini tidak luput dari perhatian Susanto Djaja.

Selain distribusi, Metrodata punya pilar bisnis solusi digital dan konsultasi. Ini bukan hanya soal jual barang, tapi memberi arah transformasi digital bagi perusahaan klien. Dengan hasil ini, Metrodata bisa mengurangi risiko penurunan penjualan di satu sektor melalui diversifikasi pendapatan—strategi yang membuat mereka lebih kokoh dibanding pemain lain.

Ekspansi ke Cybersecurity: Langkah Game Changer

Langkah ekspansi Susanto Djaja di Metrodata ke dunia keamanan siber lewat PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) menunjukkan fokus pada masa depan digital Indonesia. Kolaborasi bersama FPT IS Company Limited dari Vietnam membawa model bisnis baru berbasis cybersecurity dan AI yang kini menjadi kebutuhan utama bagi korporasi.

Strategi ini juga mempertegas personal branding Susanto Djaja sebagai pemimpin visioner yang tidak menunggu tren lewat begitu saja. Dengan perkembangan digital yang semakin kompleks, keamanan data menjadi aspek sensitif yang tidak bisa dilepas dalam transformasi bisnis. Posisi Metrodata di sektor ini berpotensi menjadi salah satu mesin pertumbuhan terbesar dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Personal Branding Alexander Tedja Pendiri Pakuwon Group

Previous
Previous

Cari Smartwatch Tahan Banting? Pilih Kospet Aja!

Next
Next

Kalt Hreindyr, Pilihan Jam Tangan Stylish dan Timeless buat Fripipel