Profil PT Adaro Energy

PT Adaro Energy Tbk. atau Adaro didirikan pada 26 Agustus 2004 dan selanjutnya tahun 2008 perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ADRO.

PT Adaro Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan energi di Indonesia. Perusahaan ini merupakan bagian dari Adaro Energy Indonesia, salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. Adaro Indonesia didirikan pada tahun 1982 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.

Pemilik mayoritas saham Adaro Indonesia adalah PT Adaro Strategic Investments dengan kepemilikan sebesar 43,91%. Perusahaan ini berfokus pada produksi batu bara dengan merek dagang Envirocoal, yang dikenal memiliki karakteristik rendah polutan. Selain itu, Adaro juga memiliki berbagai anak usaha yang bergerak di bidang energi terbarukan, logistik, dan infrastruktur.

Alamat Perusahaan

Kantor Pusat: PT Adaro Energy Tbk Menara Karya lantai 23, JL. H. R. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2 Jakarta 12950 Telp (021) 2553 3000

Fakta Singkat
Nama Perusahaan PT Adaro Energy Tbk. Tanggal Berdiri 26-08-2004 Jenis Usaha swasta Bidang Usaha Energi, Pertambangan Batu Bara.

Visi

Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka.

Misi

Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk:

• Memuaskan kebutuhan pelanggan.

• Mengembangkan karyawan.

• Menjalin kemitraan dengan pemasok.

• Mendukung pembangunan masyarakat dan negara.

• Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.

• Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.

Tentang Perusahaan
PT Adaro Energy Tbk. didirikan pada 26 Agustus 2004. Adaro merupakan perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia, bisnis perusahaan mencakup di sektor batu bara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Pada 2008, perusahaan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ADRO. 

Pada Desember 2019, melalui Adaro Power, perusahaan menekankan komitmen untuk mendukung program pemerintah demi meningkatkan elektrifikasi, terutama di jaringan Kalimantan. Ini ditandai dengan mulai beroperasinya PT Tanjung Power Indonesia (TPI) secara komersial atas unit keduanya (kapasitas 100 MW). 

Unit pertamanya telah mulai beroperasi di bulan September 2019 dengan kapasitas yang sama. TPI berhasil mencapai faktor ketersediaan sebesar 94% pada 2020. Angka tersebut lebih tinggi dari target 78% pada tahun pertama operasional.

Strategi

Sepanjang 2021, ADRO senantiasa meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi. Emiten bersandi ADRO ini juga fokus kepada produktivitas operasi, menjaga kas, dan mempertahankan posisi keuangan yang solid. Untuk menekan risiko proses bisnis, perusahaan melakukan sejumlah langkah, antara lain perbaikan proses bisnis untuk proses pengadaan (e-procurement), peningkatan prosedur pengawasan termasuk pengendalian internal proses pengadaan, serta peningkatan pengelolaan air tambang dan kapasitas vendor.

Prospek
Saham ADRO dapat dikatakan sebagai perusahaan unggul di sektor batubara. Pasalnya, perusahaan ini memiliki kemampuan menghasilkan arus kas yang positif, mengendalikan biaya, portofolio yang beragam, dan hasil dividen yang menarik. ADRO pun mengalokasikan belanja modal US$300 juta hingga US$400 juta pada 2022. Selain itu, kinerja moncer ADRO pada 2021 membuat perusahaan percaya diri membidik EBITDA operasional di kisaran US$1,9 miliar - US$2,2 miliar pada tahun ini.  Perusahaan juga meyakini bahwa bisnis perusahaan akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Pemulihan ekonomi global pun diperkirakan berdampak positif terhadap industri batu bara. Namun, ADRO akan tetap waspada terhadap pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai.

Official Perusahaan

Presiden Komisaris : Edwin Soeryadjaya

Wakil Presiden Komisaris : Theodore Permadi Rachmat

Komisaris : Arini Saraswaty Subianto

Komisaris Independen : - Mohammad Effendi - Budi Bowoleksono

Presiden Direktur : Garibaldi Thohir

Wakil Presiden Direktur : Christian Ariano Rachmat

Direktur : - Julius Aslan - Chia Ah Hoo - M. Syah Indra Aman - Michael William P. Soeryadjaya

Komite Audit Ketua : Mohammad Effendi

Anggota : - Ignatius Robby Sani - Lindawati Gani