Mulai Susun Content Pillar Agar Platformmu Tetap Ramai, Ini Dia Caranya!

Saat ini masih banyak orang yang berhasil menciptakan produk, tapi sayangnya gagal laku di pasaran karena tidak bisa konsisten mempromosikan produknya ke audiens. Padahal, sebelum audiens memutuskan pembelian, mereka harus beberapa kali terpapar iklan dan promosi produk dengan konten yang eye catching dan memorable.

Konten menjadi bagian penting dalam terpenting dalam online marketing, karena melalui konten kita bisa menyampaikan bebagai informasi atau pesan mengenai bisnis kita kepada banyak orang. Namun dalam pembuatan konten pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Salah satu hal yang harus kamu lakukan untuk membuat konten yang memorable adalah menyusun Content Pillar.

Apa itu Content Pillar?

Melansir Semrush, content pillar adalah panduan atau halaman yang memuat informasi penting dari strategi konten. Tujuan dari content pillar ini adalah untuk menyediakan informasi yang komprehensif agar pembaca bisa menemukan semua informasi yang mereka cari di satu tempat saja. Lebih sederhananya, Sendible menjelaskan bahwa content pillar bisa dipahami sebagai kumpulan tema yang bisa digunakan perusahaan untuk membuat konten.

Content pillar ini juga biasa disebut sebagai bucket, atau dalam konteks dan media sosial adalah kumpulan kategori konten yang paling relevan dengan audiens. Jadi, pada dasarnya content pillar adalah bagian penting dari strategi content marketing berisi kumpulan tema, kategori atau cluster yang berfungsi sebagai panduan untuk membuat konten.

Saat ini, content pillar sendiri akan sangat dibutuhkan oleh pebisnis sebagai fondasi konten yang diharapkan dapat merepresentasikan brand melalui beragam konten yang akan dibagikan. Content pillar antara bisnis satu dengan yang lainnya tentu berbeda.

Membuat content pillar pun nantinya dapat membantu kamu untuk mengukur dan menentukan niche (ceruk pasar) yang lebih spesifik dari brand yang ingin kmau sampaikan. Tentu saja, kontent pilar pun harus sesuai dengan brand identity dari brand milik mu.

Bagaimana cara membuat Content Pillar?

Riset kompetitor

Melihat apa yang dilakukan oleh kompetitor menjadi hal pertama dan yang paling penting untuk dilakukan. Karena bisa jadi nantinya ketika kamu membuat sebuah konten, ternyata konten tersebut sudah dibuat oleh kompetitor yang akhirnya membuat kontenmu jadi tidak unik, kurang menarik, dan tidak memorable. Dengan melakukan riset ini, kmau bisa mempelajari kelebihan dan kekurangan kompetitor dan merumuskannya ke dalam content pillar yang lebih baik

Riset tren industri

Anda tidak mau kan jika konten yang dibuat ternyata usdah ketinggalan zaman dan tidak diminati lagi oleh audiens? Jadi, setelah mendapatkan data mengenai kebutuhan target audiensmu, melakukan riset tren industri juga penting karena pada kahirnya, orang-orang otomatis pasti akan mengikuti perubahan tren. Perushaan juga tentu harus mengikuti perubahan tersebut supaya tidak kalah dengan kompetitor.

Penyusunan konten

Menurut content marketing institute, setidaknya ada 3 jenis konten dalam content pillar:

  • Head term, topik paling umum dalam kategori konten

  • Core topic, topik inti yang membantu memperjelas konteks head term

  • Subtopic, berisi kumpulan aset topik yang bisa mnejadikan konten sebagai sumber referensi lengkap

Metode content pillar ini mampu memberikan manfaat mendalam bagi kesuksesan dan kenacara pemasaran digital. Namun, dalam persiapan metode ini memang menuntut perencanaan dan riset yang matang di awal. Untuk itu, Start Friday Asia yang merupakan Brand Consultant terbaik di Indonesia dapat membantumu untuk menyusun content pillar yang tepat untuk brand mu agar dapat menghasilkan konten yang memikat para audiens.

Previous
Previous

Keluar Dari Blue Ocean, Ini Dia Strateginya Bisnis Kamu Tetap Sukses Dalam Red Ocean

Next
Next

Masuki Era Marketing 5.0, Apa yang Berubah?