Personal Branding Irawati Setiady Presiden Direktur Kalbe Farma

Personal Branding Bernadette Ruth Irawati Setiady

Surabaya, StartFriday.Asia - Bernadette Ruth Irawati Setiady merupakan sosok sentral di balik kesinambungan dan pertumbuhan PT Kalbe Farma Tbk sebagai raksasa industri kesehatan nasional. Ia resmi kembali menjabat sebagai Presiden Direktur Kalbe Farma pada 16 Mei 2024, setelah sebelumnya sempat menduduki posisi yang sama pada 2008–2017, lalu beralih sebagai Presiden Komisaris. Perjalanan panjang ini menegaskan bahwa kepemimpinannya bukan sekadar simbol keluarga pendiri, melainkan hasil dari proses panjang dan pengalaman lintas fungsi.

Sebagai keponakan dari pendiri Kalbe Farma, Boenjamin Setiawan, Bernadette Ruth Irawati Setiady kerap diasosiasikan dengan bisnis keluarga. Namun, rekam jejaknya menunjukkan bahwa ia tidak pernah menempuh jalur instan. Selama lebih dari dua dekade, ia membangun karier dari berbagai lini operasional sebelum mencapai posisi puncak. Pendekatan inilah yang membentuk personal branding-nya sebagai pemimpin yang memahami perusahaan dari dalam.

Kembalinya Bernadette Ruth Irawati Setiady ke kursi direktur utama juga menjadi sinyal kesinambungan kepemimpinan di tengah dinamika industri kesehatan yang terus berubah. Dengan latar pengalaman panjang dan pemahaman mendalam terhadap DNA Kalbe, ia dipercaya mampu membawa perusahaan melangkah lebih adaptif sekaligus berkelanjutan.

Meniti Karier dari Bawah: Proses Panjang yang Membentuk Karakter Kepemimpinan

Sebelum menduduki posisi strategis, Bernadette Ruth Irawati Setiady menghabiskan sekitar 20 tahun berkarier di berbagai divisi Kalbe Farma. Ia terlibat langsung dalam pengembangan produk, pemasaran, hingga penguatan sistem bisnis. Pengalaman lintas fungsi ini membuatnya memahami tantangan operasional secara nyata, bukan sekadar dari laporan manajemen.

Proses panjang tersebut membentuk gaya kepemimpinan yang berbasis pemahaman lapangan. Ia dikenal mampu menjembatani perspektif teknis dan strategi bisnis, sekaligus memahami dinamika tim di berbagai level. Hal ini menjadi fondasi kuat ketika ia mulai memimpin perusahaan secara penuh.

Pendekatan bertahap ini juga memperkuat personal branding Bernadette Ruth Irawati Setiady sebagai pemimpin profesional yang tumbuh bersama organisasi. Ia tidak hanya mewarisi nilai perusahaan, tetapi ikut menghidupkannya melalui kerja nyata, konsistensi, dan ketekunan selama puluhan tahun.

Mendorong Transformasi dan Pertumbuhan Berkelanjutan

Pada tahun pertamanya menjabat sebagai Presiden Direktur di 2008, Kalbe Farma mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp7,87 triliun. Seiring waktu, angka tersebut terus meningkat hingga mencapai Rp30,44 triliun pada 2023. Lonjakan ini mencerminkan keberhasilan strategi jangka panjang yang dijalankan secara konsisten di bawah kepemimpinannya.

Tak hanya dari sisi pendapatan, transformasi Kalbe juga tercermin dari posisi perusahaan di pasar modal. Hingga akhir Agustus 2024, kapitalisasi pasar Kalbe Farma mencapai Rp77,34 triliun, naik signifikan dari Rp71,5 triliun pada akhir Juni 2024. Capaian ini menjadikan Kalbe sebagai perusahaan farmasi publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

Bernadette Ruth Irawati Setiady memandang pertumbuhan bukan semata soal angka, tetapi tentang membangun fondasi yang sehat dan berkelanjutan. Strategi bisnis diarahkan agar Kalbe tetap adaptif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat, inovasi teknologi, serta dinamika industri kesehatan global.

Baca Juga: Personal Branding Willson Cuaca Co-founder and Managing Partner East Ventures

Kinerja Finansial yang Konsisten dan Tangguh

Personal Branding Bernadette Ruth Irawati Setiady

Sepanjang paruh pertama 2024, Kalbe Farma mencatat laba bersih sebesar Rp1,8 triliun atau tumbuh 18,1 persen secara tahunan. Di saat yang sama, penjualan perusahaan meningkat 7,6 persen menjadi Rp16,3 triliun. Angka ini memperlihatkan daya tahan model bisnis Kalbe di tengah tantangan ekonomi global.

Pertumbuhan tersebut tidak datang secara instan. Bernadette Ruth Irawati Setiady menekankan pentingnya efisiensi, diversifikasi produk, serta inovasi berkelanjutan sebagai pilar utama menjaga performa keuangan. Dengan pendekatan ini, Kalbe mampu mempertahankan stabilitas sekaligus menciptakan ruang ekspansi.

Ke depan, perusahaan memproyeksikan pertumbuhan penjualan sebesar 6–7 persen dan laba bersih sekitar 13–15 persen sepanjang 2024. Target ini mencerminkan optimisme yang realistis, berbasis pada fondasi operasional dan strategi yang matang.

Ekspansi Global dan Visi Jangka Panjang

Tak hanya kuat di pasar domestik, Kalbe Farma juga terus memperluas jejak internasionalnya. Saat ini, produk-produk Kalbe telah menjangkau lebih dari 40 negara, memperkuat posisinya sebagai pemain regional yang diperhitungkan di sektor kesehatan.

Ekspansi ini dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan pemahaman pasar lokal. Bernadette Ruth Irawati Setiady melihat pasar global bukan sekadar peluang volume, melainkan ruang pembelajaran untuk meningkatkan standar kualitas, inovasi, dan daya saing perusahaan.

Dalam kerangka personal branding, langkah ini memperkuat citra Bernadette sebagai pemimpin yang berpikir global namun tetap berpijak pada kekuatan fundamental. Ia membawa Kalbe tidak hanya tumbuh besar, tetapi juga relevan dan berkelanjutan di tengah lanskap industri kesehatan yang terus berevolusi.

Kepemimpinan Tenang, Konsisten, dan Berorientasi Nilai

Gaya kepemimpinan Bernadette Ruth Irawati Setiady dikenal tenang, sistematis, dan berorientasi jangka panjang. Ia tidak tampil dengan narasi sensasional, melainkan membiarkan kinerja dan hasil berbicara. Inilah yang membuat personal branding-nya kuat sebagai figur pemimpin perempuan yang tangguh namun rendah hati.

Di tengah transformasi industri farmasi dan kesehatan, Bernadette Ruth Irawati Setiady membawa pendekatan kolaboratif dengan tetap menjaga disiplin tata kelola perusahaan. Nilai profesionalisme, integritas, dan keberlanjutan menjadi fondasi utama dalam setiap pengambilan keputusan.

Melalui perjalanan panjangnya, Bernadette Ruth Irawati Setiady menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal posisi semata, melainkan tentang konsistensi membangun nilai, kepercayaan, dan dampak jangka panjang. Sebuah potret personal branding yang matang, relevan, dan inspiratif bagi generasi pemimpin berikutnya.

Baca Juga: Personal Branding "Aguan" Sugianto Kusuma, Chairman dan Founder Agung Sedayu Group (ASG)

Next
Next

Liburan Tanpa Drama, Trans Studio Bandung Bisa Jadi Andalan